murianetwork.com - European Super League (ESL) kembali menggebrak setelah keputusan mengejutkan dari Pengadilan Uni Eropa yang membatalkan larangan sebelumnya.
Pelarangan yang dijatuhkan FIFA dan UEFA dianggap tidak sah berdasarkan hukum kompetisi dan kebebasan layanan.
Hasilnya, ESL bangkit kembali dengan semangat baru dan mengumumkan format kompetisi yang revolusioner.
Baca Juga: Angkat Bicara, PO Rosalia Indah Siap Pecat Jika Crew-nya Benar Melakukan Pencurian iPad
Perusahaan penyelenggara ESL, A22, mengungkapkan format yang menggairahkan.
Mereka menegaskan bahwa partisipasi klub akan didasarkan pada pencapaian olahraga, tanpa anggota tetap, sambil memastikan klub tetap aktif di liga domestik mereka.
Artikel Terkait
Ivar Jenner Buka Suara Soal Kunci Kenyamanan di Timnas Indonesia U-22
Jonatan Christie Gilas Yushi Tanaka, Melenggang ke 16 Besar Australian Open 2025
Jonatan Christie Tumbang, Langkah di Australian Open 2025 Terhenti di Tangan Yushi Tanaka
Eksklusif: Iuliano Buka Suara, Klaim VAR Tak Akan Ubah Keputusan Kontroversial Penalti Ronaldo 1998