Namun begitu, langkah itu justru menjadi bumerang. Alih-alih mengejar ketertinggalan, pertahanan mereka jadi terbuka lebar. Indonesia, dengan kecerdikan membaca permainan, memanfaatkannya dengan sempurna.
Dewa Rizky dan Ardiansyah Nur (yang mencetak dua gol) sukses menambah gol justru dari momen-momen transisi setelah kegagalan serangan powerplay Thailand. Satu-satunya gol hiburan untuk sang lawan dicetak oleh Krit Aransanyalak. Tapi itu tak cukup. Laga berakhir dengan kedudukan 6-1.
Kemenangan ini membuat poin Indonesia menyamai Thailand di puncak klasemen. Lantas, bagaimana bisa jadi juara? Kuncinya ada di rekor head-to-head. Karena mengalahkan Thailand secara langsung, maka gelar juara itu sah menjadi milik Indonesia. Sebuah pencapaian yang membanggakan, diraih lewat permainan kolektif yang solid dan taktis.
Artikel Terkait
Perak SEA Games Jadi Bahan Bakar, Luis Estrela Sudah Bidik Emas
Jonatan Christie Tersungkur di Hangzhou, Akui Teknan dan Cedera Jadi Tantangan
Futsal Indonesia Hancurkan Thailand 6-1, Rebut Emas Perdana SEA Games
Sabar-Reza, Satu-Satunya Harapan Indonesia di Semifinal World Tour Finals