Empat Emas Pencak Silat: Kolaborasi Prabowo dan Nunung yang Cetak Sejarah di SEA Games

- Jumat, 19 Desember 2025 | 06:55 WIB
Empat Emas Pencak Silat: Kolaborasi Prabowo dan Nunung yang Cetak Sejarah di SEA Games

Ia adalah mentor, psikolog, sekaligus motivator. Hasilnya? Bicara sendiri.

Rentetan emas itu datang silih berganti. Andika Dhanireksa, Rano Slamet Nugraha, dan Asep Yuldan Sani membuka tabungan dengan memukau juri di nomor seni beregu putra. Skor mereka nyaris sempurna: 9,965. Menyusul kemudian Muhammad Zaki Zikrillah Prasong yang menang walkover setelah lawannya dari Thailand mundur. Safira Dwi Meilani menambah pundi-pundi di kelas B putri. Puncaknya, Tito Hendra Cipta mengamankan emas keempat dengan teknik yang mematikan.

Di pinggir arena, Nunung tak terlihat seperti pejabat tinggi. Ia lebih mirip pelatih senior yang paham betul kapan harus mendorong, kapan harus memberi ruang. Sementara itu, di Jakarta, laporan kemenangan mengalir ke meja PB IPSI. Prabowo dan para pengurus menyambutnya tanpa euforia berlebihan. Fokus mereka sudah melesat ke target berikutnya: Asian Games.

Pencapaian ini membuktikan satu hal: struktur kepemimpinan dari tingkat pusat hingga lapangan bekerja dengan efektif. Pencak silat kembali mengukuhkan diri sebagai cabang andalan Indonesia. Prestasinya turut mengerek posisi Merah Putih di klasemen sementara SEA Games.

Tapi bagi para atlet, emas ini lebih dari sekadar logam mulia. Ia adalah simbol. Tanda bahwa fondasi yang dibangun puluhan tahun silam masih kokoh, belum lapuk dimakan zaman. Kolaborasi antara Prabowo sebagai arsitek dan Nunung sebagai eksekutor lapangan membuahkan hasil nyata. Empat emas yang membuat lagu Indonesia Raya berkumandang berulang kali di Bangkok.

Jadi, silat datang ke Thailand bukan cuma untuk bertanding. Mereka membawa visi yang lebih besar: mempertahankan supremasi di Asia Tenggara dan mempersiapkan langkah untuk panggung yang lebih luas. SEA Games 2025 adalah buktinya. Ketika taktik dan visi selaras, yang diraih bukan cuma podium, tapi juga martabat bangsa yang ditegakkan kembali.


Halaman:

Komentar