Komplotan yang diduga sembilan orang itu langsung naik darah. Mereka mengejar, memaksa sopir keluar dari kabin, dan situasi pun memanas dengan cepat. Dalam keributan itu, salah satu pelaku mengambil batu dan melemparkannya.
"Tersangka refleks mengambil batu yang ada di sekitarnya," jelas Davidson. "Lemparan itu mengenai kepala korban dan mengakibatkan luka serius."
Usai kejadian, seluruh pelaku kabur meninggalkan lokasi. Eko sempat dilarikan dan dirawat di rumah sakit. Namun nyawanya tak tertolong. Dia menghembuskan napas terakhir pada Selasa sore, sehari setelah penyerangan.
Kini yang tersisa adalah duka bagi keluarga dan catatan kelam tentang kekerasan di jalan yang berawal dari praktik pungli. Sebuah akhir yang tragis untuk sebuah perjalanan pagi.
Artikel Terkait
Tragedi Jet Pribadi di Carolina Utara: Seluruh Penumpang, Termasuk Mantan Pembalap NASCAR, Tewas
Buronan Pemerkosa Remaja Disabilitas di Mamuju Akhirnya Ditangkap di Hutan
Bupati Bekasi Diamankan KPK dalam OTT Beruntun
Hujan Lebat Landa Dubai, Warga Diimbau Tak Keluar Rumah