Kawasan tempat latihan ini digelar memang sangat vital. Teluk dan Selat Hormuz yang sempit itu adalah urat nadi minyak dunia, menyalurkan sekitar seperlima dari ekspor minyak global setiap tahunnya.
Wakil Panglima IRGC, Ali Fadavi, sudah mengingatkan hal ini sejak Rabu lalu.
"Tidak ada negara yang dapat meremehkan peran Selat Hormuz," tegasnya.
Fadavi berjanji akan melindungi jalur air strategis itu. Baginya, keamanan Teluk adalah "garis merah" yang tak boleh dilanggar. Musuh-musuh Iran, terutama AS dan Israel, disebutnya sebagai biang kerok ketidakamanan global.
Pernyataan keras ini bukan hal baru. IRGC punya rekam jejak dalam mengganggu lalu lintas kapal di Teluk, seringkali dengan menyita kapal tanker asing yang dituding menyelundupkan bahan bakar. Latihan kali ini seperti pengingat bahwa mereka masih sangat berkuasa di perairan rumah mereka sendiri.
Artikel Terkait
Prabowo Sorong Bahlil di Panggung HUT Golkar: Sangat Cerdas dan Masih Fit
Prabowo Klaim Program Makanan Gratis Capai 49 Juta Penerima Setiap Hari
Kapolri Lepas Langsung 45 Relawan KSPSI Tangani Bencana di Sumatera
Prabowo Sindir Orang Pintar yang Hanya Bisa Kritik Tanpa Solusi