Mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro akhirnya benar-benar mendekam di balik jeruji. Keputusan itu bulat. Senin kemarin, empat hakim agung negeri itu sepakat menguatkan perintah penahanan terhadap sang pemimpin sayap kanan.
Putusan ini cuma berselang dua hari sejak Bolsonaro diciduk aparat. Penyebabnya? Dia kedapatan merusak gelang elektronik yang terpasang di pergelangannya sebuah alat yang mestinya memantau setiap langkahnya.
Sebenarnya, hakim Alexandre de Moraes sudah lebih dulu memerintahkan penahanan pada Sabtu. Moraes punya alasan kuat. Dia khawatir Bolsonaro bakal kabur jika cuma dikenakan tahanan rumah. Padahal, sejak divonis 27 tahun penjara gara-gara merencanakan kudeta yang gagal, Bolsonaro diizinkan menunggu proses banding dari rumahnya sendiri.
Namun begitu, ketakutan itu ternyata beralasan. Tiga hakim lain Flavio Dino, Cristiano Zanin, dan Carmen Lucia pada hari Senin menyatakan hal yang sama. Mereka sepakat dengan Moraes.
Bolsonaro Diborgol
Ceritanya jadi makin seru. Otoritas Brasil mengungkap, mantan presiden itu berusaha melelehkan gelang pemantau elektronik di kakinya pakai solder panas. Sungguh usaha yang nekat.
Dalam putusannya yang dirilis Senin, Moraes menyebut Bolsonaro bertindak "secara sadar dan sengaja" merusak perangkat itu.
Tak cuma itu, dia juga menyinggung "indikasi sangat serius" soal kemungkinan upaya pelarian. Ini merujuk pada acara vigil yang digelar putra Bolsonaro di depan rumah sang ayah pada Sabtu. Lokasinya? Cuma sepelemparan batu dari Kedutaan Besar Amerika Serikat.
Artikel Terkait
Menkop Ferry Raih Penghargaan Usai Pacu Pembentukan 80.000 Koperasi Desa
GENTING, Gerakan Gotong Royong yang Torehkan Dampak Nyata Turunkan Angka Stunting
Said Abdullah, Sang Penjaga APBN yang Tak Gentar di Tengah Gejolak Global
Maulidan Isbar Raih detikcom Awards 2025, Dedikasinya untuk Ekonomi Desa Diakui