Syekh Al-Khudori pun dikatakan menerima usulan itu dengan baik. Pihaknya sedang mempelajari kemungkinan penambahannya.
"Saya berharap beliau bisa datang ke Indonesia," tambah Muzani. "Dan yang juga menyenangkan, kajian Islam di Madinah yang selama ini baru satu dalam bahasa Indonesia, mungkin akan ditambah. Bukan hanya satu, tapi beberapa tempat lagi."
Tak berhenti di situ. Indonesia juga mengusulkan pelatihan untuk imam dan muadzin oleh pihak Masjid Nabawi dan Masjidil Haram. Alasannya, masyarakat Indonesia sangat mengagumi kualitas lantunan imam dan muadzin di dua masjid suci tersebut.
Soal kuota haji juga sempat disinggung. Meski begitu, Muzani mengakui bahwa hal ini masih butuh persiapan dan standarisasi lebih lanjut.
"Namun ini perlu persiapan, perlu standarisasi kata beliau, sehingga tetap berwaktu kapan itu akan ditambah. Termasuk harapan tentang penambahan kuota haji jemaah Indonesia," paparnya.
Muzani memastikan bahwa hubungan antara Indonesia dan pengelola Masjid Nabawi akan terus diperkuat. Rencananya, akan ada pembahasan lebih lanjut untuk menindaklanjuti pertemuan ini.
Pertemuan tersebut juga dihadiri Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Abdul Wachid, Anggota MPR Kamrussamad, serta perwakilan dari Majelis Syuro Arab Saudi.
Artikel Terkait
Misteri Kematian Perempuan di Kamar Mandi: Tangan Terikat, Kepala Diselubungi Plastik Hitam
Polisi dan Warga Sipil Diganjar Penghargaan Usai Gagalkan Peredaran 19 Kg Sabu di Perairan Indragiri Hilir
Semeru Muntahkan Amarah, 3 Desa Luluh Lantak dan Ratusan Jiwa Mengungsi
Hari Guru Nasional 2025: Sekolah Tetap Beraktivitas, Tak Ada Libur