Pembersihan dilakukan secara manual, bahkan water cannon pun dipakai. Tujuannya satu: mengembalikan kondisi jembatan secepat mungkin. Tapi rupanya, risiko masih mengintai.
Kapolres Lumajang AKBP Alex Sandy Siregari menegaskan, pihaknya terus memantau situasi. “Kita stan by-kan petugas di lokasi jembatan untuk berjaga-jaga,” ujarnya. Kendaraan masih dilarang melintas. Alasannya jelas: debu vulkanik yang tebal dan licin, sementara dari bawah jembatan, ancaman awan panas guguran masih ada. Masih panas, masih berbahaya.
Jadi untuk sementara, aktivitas di sekitar Gladak Perak dibatasi. Keselamatan jadi yang utama.
Artikel Terkait
Pohon Tumbang Lumpuhkan MRT Jakarta, Transjakarta Siagakan Bus Tambahan
Langit Malam November 2025 Bakal Dihiasi Badai Meteor yang Cepat dan Terang
Lima Mahasiswa Gugat UU MD3, Tuntut Hak Rakyat Lengserkan Anggota DPR
Atap MRT Jakarta Bolong Dihajar Pohon Tumbang di Senayan