Projo Tinggalkan Jokowi: Analisis Lengkap Pergeseran Politik Pasca Kongres 2025

- Senin, 03 November 2025 | 19:50 WIB
Projo Tinggalkan Jokowi: Analisis Lengkap Pergeseran Politik Pasca Kongres 2025

Latar belakang perpindahan Budi Arie ke Gerindra juga tidak lepas dari bayang-bayang kasus judi online yang menyeret namanya. Setelah dicopot dari jabatan Menkominfo, namanya disebut dalam persidangan kasus suap terkait jaringan situs judi online. Dalam situasi seperti ini, bergabung dengan Gerindra dianggap sebagai langkah pragmatis untuk penyelamatan diri.

Ketika para pendukung dekat Jokowi satu per satu meninggalkannya, menjadi jelas bahwa era kepemimpinan politiknya benar-benar berakhir. Projo melepas logo, Budi Arie pindah partai, dan PSI semakin terpinggirkan. Semua ini memberikan pesan jelas bagi Presiden Prabowo Subianto: tidak perlu lagi ragu untuk memimpin dengan mandiri.

Prabowo kini memiliki justifikasi moral dan politik untuk berdiri di atas kaki sendiri. Dia tidak berutang pada Jokowi atau lingkaran politik lama yang penuh dengan skandal. Jika Projo saja berani menanggalkan wajah Jokowi dari identitas mereka, mengapa Prabowo masih harus terus berada di bawah bayang-bayangnya?

Politik memang tidak mengenal loyalitas abadi. Yang abadi hanyalah kepentingan. Kesetiaan hanya bertahan selama kekuasaan masih berpihak. Jokowi yang dulu disembah, kini dilupakan. Projo yang dulu setia, kini pergi meninggalkannya.

Bagi Prabowo, inilah momen untuk menegaskan arah kepemimpinan baru. Tegakkan wibawa tanpa beban masa lalu. Bersihkan istana dari sisa-sisa patronase lama. Tunjukkan bahwa kepemimpinan sejati lahir dari keberanian memutus rantai ketergantungan politik.

Sejarah memanggil Prabowo untuk berdiri tegak—tanpa bayang-bayang Jokowi lagi.

Jakarta, 3 November 2025


Halaman:

Komentar