Evaluasi 1 Tahun Prabowo: Disiplin Fiskal Purbaya Yudhi Sadewa Vs Risiko Perusak Anggaran

- Sabtu, 01 November 2025 | 10:25 WIB
Evaluasi 1 Tahun Prabowo: Disiplin Fiskal Purbaya Yudhi Sadewa Vs Risiko Perusak Anggaran

3. Efek Psikologis Birokrasi

Ancaman penarikan anggaran dapat menimbulkan "takut belanja" di kalangan birokrat, menyebabkan penundaan proyek karena kekhawatiran kesalahan prosedur.

Kinerja Fiskal Setahun Pemerintahan Prabowo

Selama setahun, pemerintahan Prabowo menunjukkan capaian dalam program ketahanan pangan, penguatan pertahanan, dan penataan subsidi energi. Namun tantangan fiskal seperti defisit anggaran dan peningkatan utang masih menjadi pekerjaan rumah.

Kebijakan Purbaya Yudhi Sadewa berusaha mengubah paradigma dari "belanja sebanyak-banyaknya" menjadi "belanja seefektif mungkin". Namun pendekatan keras tanpa dukungan sistem yang memadai berisiko menjadi "perusak anggaran" yang mengganggu harmoni fiskal.

Solusi untuk Disiplin Fiskal yang Berkeadilan

Agar kebijakan disiplin anggaran tidak menjadi bumerang, pemerintah perlu menerapkan beberapa langkah strategis:

  • Perkuat Perencanaan dan Monitoring Real-time - Optimalkan sistem digitalisasi belanja negara untuk pemantauan harian
  • Tingkatkan Kapasitas Birokrasi - Bantu kementerian dan daerah mempercepat eksekusi anggaran
  • Transparansi Pengalihan Anggaran - Publikasikan data perpindahan dana secara terbuka
  • Fokus pada Hasil Nyata - Ukur kinerja dari dampak sosial-ekonomi, bukan kecepatan penyerapan
  • Komunikasi Publik yang Terbuka - Sampaikan alasan kebijakan fiskal secara jujur kepada masyarakat

Kesimpulan: Menuju Disiplin Fiskal yang Membangun

Satu tahun pemerintahan Prabowo Subianto menjadi fase penting dalam eksperimen kebijakan fiskal yang berani. Pemerintah dituntut menyeimbangkan ketegasan dengan kebijaksanaan, kecepatan dengan kualitas, serta pusat dengan daerah.

Kunci keberhasilan terletak pada kemampuan menjadikan disiplin fiskal sebagai pondasi kokoh pembangunan, bukan alat yang merusak, melainkan membangun kepercayaan dan kesejahteraan rakyat secara berkelanjutan.


Halaman:

Komentar