Namun, klaim bahwa idealis tidak bisa berkuasa mulai runtuh. Setelah Indonesia mengalami periode panjang—kurang lebih 10 tahun—dalam cengkeraman orkestra kedunguan dari kekuasaan yang jahat, tampaknya kini pemerintahan mulai diisi oleh para idealis. Mereka bukan lagi sekadar mahasiswa, melainkan pejabat dengan pemikiran yang lurus dan tujuan mulia untuk memajukan negeri.
Tantangan Membersihkan Pemerintahan dan Realitas Politik
Tugas berat masih menanti, terutama dalam membersihkan pemerintahan dari sisa-sisa pejabat warisan rezim sebelumnya. Gerakan perubahan di tingkat negara tidak semudah membalikkan telapak tangan. Dalam sistem yang kompleks dengan banyak pemain dan kepentingan, perubahan tidak bisa dilakukan dengan gaya kepemimpinan mahasiswa yang serba instan, seperti mengganti dan memecat seenaknya.
Menjaga Optimisme dan Sikap Kritis yang Konstruktif
Meski pemecatan terhadap pejabat bermasalah tetap harus dilakukan, sebagai rakyat, kita perlu bersabar. Yang terpenting, pemerintah sudah berada di jalur yang benar atau on the right track. Kabar tentang reshuffle kabinet dengan calon-calon yang diharapkan rakyat pun menjadi angin segar yang dinantikan.
Di tengah semua ini, sikap optimis sembari tetap kritis adalah kunci. Bukan pesimisme atau apatisme yang dibutuhkan, melainkan kritik yang membangun. Sikap ini tidak hanya bermanfaat bagi negara, tapi juga diharapkan menjadi amal baik yang berpahala.
Artikel Terkait
Anies Baswedan Kritik Pemerintah: Janji Jutaan Kerja & Rumah Tak Terasa di Lapangan
Kapal Api Global Gelar Program Kapal Api Peduli di Panti Asuhan Jakarta
Kebakaran Gudang Rongsokan di Bandar Lampung Diduga Akibat Puntung Rokok, Kerugian Rp10 Juta
Proyek Kereta Cepat Whoosh: Sejarah Kesepakatan Jokowi dengan China vs Proposal Jepang