Hingga pada akhirnya, Tim SAR memutuskan akan menurunkan alat berat untuk evakuasi korban.
“Sampai tadi pagi tidak ada, akhirnya tim gabungan memutuskan masuk ke tahap berikutnya. Tahap evakuasi pencarian menggunakan alat berat,” ucap Suharyanto seperti dimuat Kompas Tv.
Suharyanto mengatakan keputusan itu terpaksa diambil lantaran pihaknya sudah tidak lagi menemukan tanda-tanda kehidupan.
Namun demikian, Suharyanto memastikan evakuasi akan tetap berlangsung secara hati-hati meski menggunakan alat berat.
Evakuasi dengan alat berat ini juga akan dibantu oleh para tenaga profesional yang terbiasa melakukan evakuasi di reruntuhan bangunan.
“Jadi satu-satu kami bongkar. Dan ahli nya sudah didatangkan ada 212 orang gabungan dari TNI, Polri, ITS, dan berbagai mahasiswa teknik sipil yang terbiasa melakukan evakuasi korban di Gedung runtuh,” ucap Suharyanto.
Suharyanto menjelaskan bahwa pihaknya juga sudah meminta izin dengan masyarakat terdampak terkait dengan penggunaan alat berat ini.
Hasilnya tidak ada satu keluarga yang memaksakan Tim SAR untuk tetap melakukan pencarian terhadap korban hidup.
“Tidak ada satu keluarga pun yang meminta kami melakukan pencarian terhadap korban yang hidup. Jadi mereka sudah memutuskan agar kami segera melakukan evakuasi terhadap korban menggunakan alat berat,” jelasnya
Sumber: Wartakota
Artikel Terkait
Mahasiswa di Langkat Diamankan Polisi Usai Paksa Pengusaha Galian C Bayar Rp 10 Juta
Kepemimpinan Strategis: Analisis Perkembangan Industri Smartphone Global dari Masa ke Masa
Kiai Didin Hafidhuddin Yakin Kebohongan Kasus Ijazah Jokowi Akan Terbongkar
KPK Ungkap Dugaan Perusakan Segel di Rumah Dinas Gubernur Riau, 3 Pramusaji Diperiksa