Di tengah hiruk-pikuk era digital, dunia pesantren menghadapi ujian yang tak mudah. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhaimin Iskandar, atau yang akrab disapa Cak Imin, mengungkapkan kegelisahannya. Baginya, gelombang informasi dari media sosial kini kerap dianggap sebagai sumber kebenaran, semata-mata karena mendapat sorotan dan perhatian luas.
"Kebenaran seolah-olah baru terwujud lewat sosial media. Yang viral, kadang itu yang dianggap benar. Dan tanpa sadar, kita ikut mengamini," ujar Cak Imin.
Ia menyampaikan hal itu saat menghadiri acara groundbreaking rekonstruksi Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis lalu.
Menurutnya, situasi ini bisa membuat kita lupa. Kebenaran yang hakiki, lanjut dia, bukan cuma soal dogma ajaran, nilai, kultur, atau tradisi yang kita pegang teguh. Namun begitu, kebenaran itu sendiri terkadang bergeser dalam pandangan banyak orang.
Artikel Terkait
Cak Imin: Banjir Sumatera Alarm Keras Kelalaian Kita pada Alam
Empat Hakim Kasus Suap CPO Ajukan Banding, Jaksa Ikut Bersiap
Misteri Timur Tengah yang Tak Pernah Banjir: Rahasianya Bukan di Hutan, tapi di Langit
Bupati Lampung Tengah Dibekuk KPK, Suap Miliaran untuk Tutup Utang Pilkada