Di bawah terik matahari yang mulai merangkak naik, lebih dari seratus orang berkumpul di pesisir Desa Watuprapat, Pasuruan, Kamis lalu. Mereka adalah karyawan Nestlé, perwakilan pemerintah daerah, dan warga setempat yang bersatu dalam satu aksi: menanam bakau. Program BersamaNestlé ini tak hanya berhenti di Jawa Timur. Rencananya, kegiatan serupa akan menyusul di Batang, Jawa Tengah, dan Karawang, Jawa Barat.
Di Pasuruan saja, seribu bibit bakau berhasil ditancapkan ke lumpur. Acara yang bertajuk “Aksi Nyata Hijaukan Pesisir” itu dihadiri sejumlah pejabat. Mulai dari Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jatim, Nurkholis, hingga Factory Manager Nestlé Indonesia Pabrik Kejayan, Imelda Mayasari, turun langsung ke lokasi.
Menurut Imelda, langkah ini bukan sekadar seremonial belaka. “Selama lebih dari 50 tahun, Nestlé Indonesia berupaya menciptakan manfaat bersama bagi masyarakat dan bumi,” ujarnya.
“Kegiatan penanaman bakau di sini adalah wujud nyata kontribusi kami. Selain untuk mitigasi perubahan iklim, kami juga ingin meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya pelestarian lingkungan.”
Komitmen itu memang punya alasan yang kuat. Data terbaru dari Global Carbon Project menyebutkan, emisi CO₂ fosil Indonesia pada 2024 mencapai 812,2 juta ton per tahun. Angka yang tidak kecil. Di sisi lain, ekosistem bakau punya peran krusial sebagai penyerap gas rumah kaca alami. Ia jadi solusi yang relevan untuk menurunkan konsentrasi karbon di atmosfer sekaligus menjaga keseimbangan garis pantai.
Nah, inisiatif Nestlé ini rupanya sejalan dengan agenda pemerintah. Ada Strategi Nasional Pengelolaan Lahan Basah dari Bappenas yang menargetkan rehabilitasi bakau hingga tahun 2045. Untuk periode 2025-2029 saja, targetnya adalah merehabilitasi hampir 50 ribu hektar lahan. Itu bagian dari roadmap jangka panjang yang totalnya menembus 245 ribu hektar lebih.
Artikel Terkait
7 Langkah Jitu Temukan Kost Strategis di Dekat Transportasi Umum
Kiai Chaerul Ingatkan Umat: Toleransi Bukan Ikut-Ikutan Rayakan Agama Lain
Buku Catatan Teddy dan Senyum Ibu-Ibu Pengungsi di Agam
Sofia Berdengung: Rombongan Sinterklas Naik Motor Warnai Musim Natal