"Surat itu ditandatangan barcode, jadi tanda tangan elektronik. Dan Pak Gubernur, Pak Muzakir Manaf ini menyatakan di media bahwa beliau tidak mengetahui itu,"
"Jadi staf yang menyampaikan surat tersebut, kami cek sepertinya Sekda yang mengirim karena adanya tawaran," imbuh Tito menerangkan.
Meski awalnya terjadi salah paham, Tito tak lantas mengabaikan isi surat itu. Ia justru mengecek lebih lanjut, kira-kira bantuan apa saja yang bisa diberikan UNDP dan UNICEF untuk korban banjir dan longsor di Aceh. Saat ini, opsi yang paling memungkinkan bukanlah bantuan material besar-besaran.
"Yang paling mungkin kalau tidak diterapkan dalam status bencana nasional adalah konseling, terutama untuk anak-anak dan wanita,"
"Nah ini yang akan kita bicarakan dalam bentuk konseling yang bentuknya seperti apa, sebanyak apa, sebesar apa. Itu yang akan kita pertimbangkan," pungkasnya.
Artikel Terkait
Kotak Misterius di Depan Gereja GKPS Bandung Picu Kepanikan Warga
Megawati Ingatkan Pentingnya Dapur Umum, Bukan Cuma Bagi-bagi Mie Instan
Prabowo Lantik Enam Dubes Baru, Nirmala Sjahrir Dipercaya untuk Jepang
Demokrasi di Ujung Tanduk: Kembalinya Siklus Korupsi Kepala Daerah