Permintaannya fantastis: sekitar 3.200 hingga 3.700 pis per dapur dalam sekali order. Pernah, dalam dua hari, total pesanan menembus angka 14.000 pis. Untuk memenuhi pesanan program ini, Maya menyiapkan menu khusus: roti abon, muffin wortel, soft cookies, hingga roti isi kacang hijau dan merah.
Dengan volume sebesar itu, mustahil ia bekerja sendirian. Maya mulai merekrut tenaga dari lingkungan sekitar. Saat ini, ada 10 karyawan tetap yang membantunya setiap hari. Mereka menangani segala hal, mulai dari mengadon sampai mengemas. Belum lagi pekerja freelance yang jumlahnya bisa bertambah sesuai gelombang pesanan.
"Kalau orderan sedang membludak, terutama di akhir pekan, saya pasti tambah tenaga lepas," jelasnya.
Kebutuhan bahan baku pun melonjak drastis. Setiap minggu, ia berburu tepung, telur, gula, dan bahan premium lain dalam jumlah besar ke beberapa toko demi mendapatkan harga terbaik.
"Alhamdulillah, program MBG ini benar-benar mendongkrak produksi. Kami senang bisa menyediakan kue sehat dan sekaligus mendukung penyediaan makanan bergizi," kata Maya.
Menurutnya, program ini memberi lebih dari sekadar pesanan yang stabil. Ia melihat peluang nyata bagi UMKM kecil seperti miliknya untuk benar-benar berkembang.
"Margin per item mungkin tidak besar, tapi sistem pembayarannya cepat. Itu yang bikin arus kas usaha jadi lancar," ujarnya.
Meski begitu, tantangan tetap ada. Menjaga kualitas dan konsistensi rasa di tengah produksi massal bukan perkara mudah. Belum lagi soal memastikan standar gizi dan mengatur logistik pengiriman dalam volume besar.
Maya berharap ada pendampingan yang lebih konkret dari pemerintah, misalnya pelatihan keamanan pangan atau bantuan peralatan. Ke depan, jika permintaan terus naik, ia bermimgi membangun dapur produksi khusus agar semuanya lebih tertata.
"Harapan saya sederhana. Usaha ini bisa terus tumbuh dan memberi manfaat, bukan cuma buat saya, tapi juga untuk semua karyawan yang sudah membantu," pungkasnya, sambil kembali menengok ke arah dapur yang tak pernah sepi.
Artikel Terkait
BMKG Pastikan Indonesia Aman dari Tsunami Usai Gempa 7,3 Magnitudo Guncang Jepang
Gempa 7,6 Magnitudo Guncang Aomori, Peringatan Tsunami Diberlakukan
Sungai di Tanah Datar Tiba-tiba Raib, Ahli Geologi Ungkap Dua Skenario
BMKG Waspadakan Hujan Ekstrem hingga Awal Januari, Jawa Jadi Sorotan