Sutoyo Abadi: Pulau-Pulau Kita Bisa Tenggelam ke Laut
Data yang beredar soal deforestasi di Indonesia ternyata punya dua wajah yang sangat berbeda. Sutoyo Abadi, Koordinator Kajian Politik Merah Putih, baru-baru ini menyoroti hal ini. Menurutnya, angka yang dia punya dari berbagai sumber valid menunjukkan situasi yang jauh lebih suram ketimbang klaim pemerintah.
Di Sumatera Barat, misalnya. Deforestasi tahun 2024 tercatat 6.360 hektar. Tahun 2025? Melonjak drastis jadi 28.000 hektar. Begitu pula di Sumatera Utara, dari 7.300 hektar naik ke 27.854 hektar. Aceh tak kalah parah, dari 8.962 hektar di 2024 melesat ke angka 27.854 hektar di tahun berikutnya. Singkatnya, luasannya meningkat hingga lima kali lipat. Sungguh angka yang mencengangkan.
Namun begitu, ada narasi lain yang muncul dari ruang rapat parlemen.
Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI awal Desember lalu, justru menyampaikan kabar baik. Dia bilang deforestasi nasional hingga September 2025 turun 23,01% dibanding periode sama tahun sebelumnya. Bahkan di tiga provinsi yang kerap dilanda banjir bandang dan longsor Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat trennya disebut menurun antara 10 hingga 14 persen.
Bagi Sutoyo, perbedaan data yang mencolok ini bukan sekadar selisih angka. Ini soal kredibilitas.
"Inilah bukti ada Menteri yang buta data di Kementeriannya. Hebatnya masih dleming banjir di Sumatera karena adanya Siklon Tropis, bahkan menyebut karena cuaca ekstrem dan curah hujan tinggi," ujarnya dengan nada keras, Ahad (7/12/2025).
"Mungkin yang dimaksud hujan yang turun membawa Chainsaw? Boleh bodoh tapi jangan terlalu dungu," tambahnya sarkastis.
Artikel Terkait
Semangat Inklusif Warnai CFD, Peserta Disabilitas Serahkan Bantuan untuk Korban Bencana
Dewi Astutik, Mami Narkoba Rp 5 Triliun, Ditangkap di Kamboja Setelah Jaringan Golden Triangle Runtuh
Gastronomi dan Lontar: ITS Pacu Desa Wisata Gunungsari dengan Buku Kuliner dan Inovasi Kriya
Raffi-Gigi Tumpahkan Bantuan Rp15 Miliar untuk Korban Banjir Sumatera