Malam Jumat di Istora Senayan, Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia bicara soal bencana. Banjir dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, rupanya menyentuh ingatannya yang lama. Ia mengaku paham betul perasaan korban di sana. Kenapa? Pengalaman pribadi.
"Saya sebagai orang daerah yang pernah merasakan bencana," ujarnya.
"Saya kan waktu SD itu pernah bencana gunung api meletus tahun '88. Jadi saya dapat memahami perasaan saudara-saudara kita di sana."
Dari situlah, menurut Bahlil, seharusnya tidak ada ruang untuk polemik. Yang diperlukan sekarang justru sebaliknya: gotong royong. Semua pihak diajaknya untuk bahu-membahu menolong mereka yang terdampak.
Lalu, apa yang sudah dilakukan Golkar? Bahlil menyebut langkah konkret sudah dijalankan. Bantuan dikirim. Para kadernya di DPR dari dapil Sumatera, khususnya tiga wilayah terdampak, sudah turun ke lapangan.
"DPRD-DPRD Partai Golkar kabupaten/kota, provinsi, dan seluruh anggota DPR-nya dengan bupati/wali kota dari Golkar, semua turun kerja bahu-membahu," jelasnya.
Artikel Terkait
Rp 10 Miliar Terkumpul, Tapi Bantuan Tak Juga Sampai ke Korban Banjir Aceh
Korban Banjir Tiga Provinsi Tembus 914 Jiwa, 389 Masih Hilang
Panettone: Kisah Legit di Balik Tradisi Natal Italia
Rektor Asia Tenggara Berdebat: Bisakah Kampus Bertahan Saat AI Gantikan Proses Berpikir?