Banjir dan tanah longsor yang menerjang Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat belakangan ini, tentu saja menyisakan banyak pertanyaan. Sorotan publik pun mengarah ke Kementerian Kehutanan. Menanggapi hal itu, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menyatakan kesiapannya untuk dievaluasi secara menyeluruh.
Bagi Raja Juli, kritik yang bermunculan adalah hal yang wajar. Itu bagian dari dinamika demokrasi, sekaligus cermin harapan masyarakat agar kinerja kementeriannya bisa lebih baik. "Tanggung jawab saya hanya bekerja semaksimal mungkin yang saya bisa," ujarnya.
Pernyataan itu disampaikan usai rapat kerja dengan Komisi IV DPR. Politisi PSI itu menegaskan, fokusnya saat ini tetap pada upaya mitigasi dan penanganan dampak bencana secepatnya. Setiap masukan dari luar, katanya, akan jadi bahan refleksi.
Namun begitu, desakan agar dia mundur dari jabatan juga mulai terdengar. Terutama melihat meluasnya dampak bencana di daerah-daerah yang memang sudah rawan.
Raja Juli tampaknya tak terlalu tergoyah. Ia dengan tenang menegaskan bahwa posisinya sebagai menteri sepenuhnya wewenang presiden.
Artikel Terkait
Latihan Maritim Bakamla RI dan India: Solidaritas di Atas Ombak Laut Jawa
Tanggung Jawab atau Kursi? Pilihan Berat Pejabat di Tengah Duka Sumatra
Tragis di Jalan Serang-Cilegon, Pemuda 19 Tahun Tewas Tertabrak Truk
PMI Kirim Bantuan Darurat ke Aceh dan Sumatera yang Terdampak Banjir