Banjir dan tanah longsor yang menerjang Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat belakangan ini, tentu saja menyisakan banyak pertanyaan. Sorotan publik pun mengarah ke Kementerian Kehutanan. Menanggapi hal itu, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menyatakan kesiapannya untuk dievaluasi secara menyeluruh.
Bagi Raja Juli, kritik yang bermunculan adalah hal yang wajar. Itu bagian dari dinamika demokrasi, sekaligus cermin harapan masyarakat agar kinerja kementeriannya bisa lebih baik. "Tanggung jawab saya hanya bekerja semaksimal mungkin yang saya bisa," ujarnya.
Pernyataan itu disampaikan usai rapat kerja dengan Komisi IV DPR. Politisi PSI itu menegaskan, fokusnya saat ini tetap pada upaya mitigasi dan penanganan dampak bencana secepatnya. Setiap masukan dari luar, katanya, akan jadi bahan refleksi.
Namun begitu, desakan agar dia mundur dari jabatan juga mulai terdengar. Terutama melihat meluasnya dampak bencana di daerah-daerah yang memang sudah rawan.
Raja Juli tampaknya tak terlalu tergoyah. Ia dengan tenang menegaskan bahwa posisinya sebagai menteri sepenuhnya wewenang presiden.
Artikel Terkait
ASN Pontianak Serukan Komitmen Antikorupsi Lewat Senam di Tepian Kapuas
Tiga Menteri di Pusaran Duka Sumatra: Mundur atau Bertahan?
Kalbar Siapkan Pidana Kerja Sosial, Pelaku Ringan Tak Lagi Masuk Sel
Hari Kedua Banjir, Tiga Kecamatan di Bandung Masih Terendam