Suara keras di luar jendela membangunkan Imam Abdul Basit sebelum Subuh, Senin lalu. Di kegelapan, ia melihat cahaya redup dari lampu depan sebuah mobil yang perlahan tenggelam di kolam. Tanpa pikir panjang, ia bertindak cepat.
Peristiwa itu terjadi di Nilam Bazaar, distrik Karimganj, Assam selatan. Menyadari urgensinya, Basit berlari ke masjid. Bukannya mengumandangkan azan, ia justru menyampaikan permohonan bantuan mendesak melalui pengeras suara yang sama.
“Saya melihat lampu mobil di bawah air dan tahu kami harus segera bertindak,” kenang Basit.
“Saya membuat pengumuman dan meminta semua orang untuk datang dan membantu.”
Seruannya tidak sia-sia. Dalam hitungan menit, puluhan warga kebanyakan Muslim berbondong-bondong ke tepi kolam. Mereka bergegas masuk ke air yang dingin, memecahkan kaca mobil, dan berhasil mengeluarkan ketujuh penumpangnya. Mereka semua beragama Hindu, sedang dalam perjalanan pulang ke Tripura usai melewati Silchar. Setelah diselamatkan, mereka bisa melanjutkan perjalanan dengan kendaraan lain.
Menurut sejumlah saksi, mobil itu nyaris tenggelam sepenuhnya. Hanya selisih beberapa menit saja.
Ulama setempat, Maulana Abdul Hafeez, menyoroti pesan mendalam dari aksi spontan ini. “Ini adalah pesan kemanusiaan yang sejati,” ujarnya. Ia menekankan bahwa tindakan penyelamatan itu melampaui sekat-sekat agama.
Artikel Terkait
ASN Pontianak Serukan Komitmen Antikorupsi Lewat Senam di Tepian Kapuas
Tiga Menteri di Pusaran Duka Sumatra: Mundur atau Bertahan?
Kalbar Siapkan Pidana Kerja Sosial, Pelaku Ringan Tak Lagi Masuk Sel
Hari Kedua Banjir, Tiga Kecamatan di Bandung Masih Terendam