Menteri Bertahan di Tengah Duka dan Tumpukan Kayu Gelondongan

- Jumat, 05 Desember 2025 | 22:25 WIB
Menteri Bertahan di Tengah Duka dan Tumpukan Kayu Gelondongan

Sudah sepuluh hari berlalu. Tapi, duka di Sumatera masih terasa begitu pekat. Hingga Jumat kemarin, angka korban jiwa dari banjir bandang dan longsor yang melanda tiga provinsi itu terus merangkak naik mencapai 1.354 orang yang meninggal atau masih hilang. Sungguh sebuah angka yang memilukan.

Di tengah lumpur dan reruntuhan, ada pemandangan lain yang menarik perhatian. Banyak kayu gelondongan berukuran besar terlihat hanyut di permukiman warga di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Keberadaan kayu-kayu itu seolah menjadi pertanyaan besar yang menggantung, tentang asal-usul dan siapa yang bertanggung jawab.

Namun begitu, di tengah desakan publik yang kian keras, belum ada satu pun pihak yang bersikap gentleman dengan mengundurkan diri dari jabatannya. Termasuk Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni.

Alih-alih mundur, sang menteri justru menyampaikan terima kasih. Ia mengucapkannya usai rapat di DPR, Kamis lalu, menanggapi kritik dan kemarahan yang ditujukan padanya terkait bencana memilukan di Sumatera.

“Saya yakin ya, namanya kekuatan itu milik Allah. Dan itu hak prerogatif presiden. Jadi saya siap dievaluasi,” ujar Raja Juli.

Ditemui di Senayan, ia mengaku dididik untuk tidak anti-kritik. Bahkan, segala kritikan warganet di media sosialnya tak pernah ia hapus. Menurutnya, semua itu justru jadi bahan evaluasi dan motivasi untuk bekerja lebih baik.

“Saya katakan tadi, kritik netizen yang ditujukan kepada saya, saya tidak pernah hapus,” tegasnya.

Lalu, bagaimana dengan desakan agar ia mundur? Raja Juli punya pandangannya sendiri.


Halaman:

Komentar