Ia menegaskan, sokongan dana untuk penanganan ini datang langsung dari instruksi Presiden Prabowo Subianto. "Anggarannya dari Pak Presiden Prabowo," katanya. Bukan cuma dari kas Kemen PU, tapi dari sumber anggaran lain juga ikut digelontorkan.
Sementara itu, tim di lapangan sudah memetakan kerusakan infrastruktur secara lebih rinci. Roy Rizali, Dirjen Bina Marga Kementerian PU, membeberkan data per wilayah pada Selasa lalu.
Aceh jadi daerah dengan kerusakan jembatan paling parah. Di sana tercatat 27 titik banjir, 59 titik longsor, plus 22 jembatan yang rusak atau putus sama sekali. Bahkan, ada 3 titik jalan yang amblas.
Kondasi di Sumatera Utara tak kalah rumit. Dari 20 titik banjir, 16 di antaranya sudah ditangani. Tapi untuk 113 titik longsor, baru 80 yang aksesnya berfungsi. Masih ada sekitar 30 titik yang sama sekali tak bisa dilalui, dan sejumlah ruas jalan masih memerlukan penanganan lebih lanjut.
Sedangkan di Sumatera Barat, ada 15 titik banjir dan 73 titik longsor. Untuk longsoran, 54 titik sudah ditangani, 6 masih dalam proses, dan 13 akses masih terblokir. Pohon tumbang mencapai 23 titik, dengan 21 di antaranya sudah dibersihkan. Untuk jembatan, masih ada 5 titik yang sedang dalam tahap perbaikan.
Roy juga mengingatkan, semua data itu khusus untuk jalan nasional. "Semua ini khusus di jalan nasional ya. Jadi kita menangani untuk jalan nasional," pungkasnya.
Artikel Terkait
Dari Mulut Buaya ke Mulut Kancil: Pergantian Wajah Kekuasaan di Indonesia
Unjuk Rasa Soal Penetapan Tersangka Mantan Lurah Ricuh di Depan PN Sungguminasa
Dua Hari Kelaparan, Warga Aceh Timur Terjebak di Tengah Banjir dan Jalan Putus
Bambu dan Kayu Pulihkan Jalur Vital Tapteng Pasca-Bencana