Saya belum pernah melihat rakyat yang sedemikian tak tahu terima kasihnya, selain di Indonesia ini.
Lihat saja bagaimana pemerintah sudah berusaha maksimal menolong korban banjir di Aceh, Sumut, dan Sumbar. Presiden datang sendiri ke lokasi. Di seluruh dunia, mana ada presiden yang turun langsung ke daerah banjir seperti itu? Sungguh merakyat. Sangat rendah hati dan penuh kepedulian. Para pejabat lain pun berdatangan. Ada yang menggendong karung beras, membantu menyikat lantai. Ada yang tampil gagah dengan rompi khusus, sibuk menunjuk-nunjuk kesana kemari. Tak ketinggalan, yang sibuk mengunggah ucapan duka atau merekam video untuk dokumentasi.
Sebenarnya, apa lagi yang kurang? Rakyat Indonesia ini, maaf, benar-benar tidak tahu balas budi.
Lalu minta ditetapkan sebagai bencana nasional? Itu lebay banget! Keadaan di lapangan nggak separah yang ramai di media sosial. Rumah cuma terendam satu dua senti, pagar baret sedikit. Parah apanya? Lebih baik joget saja. Lagipula, jumlah korbannya berapa sih? Hanya ratusan orang yang meninggal. Padahal, setiap harinya di Indonesia ada sekitar 3000 kematian. Kemarin 3000, hari ini juga 3000, besok pun sama. Mau ada bencana atau enggak, orang tetep aja mati.
Jadi, jangan berlebihan.
Artikel Terkait
Korban Tewas Banjir Bandang Sumatra Tembus 753 Jiwa, Akses Logistik Masih Terkendala
Buronan Narkoba Rp5 Triliun Ditangkap di Kamboja Setelah Pengejaran Lintas Negara
Jakarta Siaga, Hujan Deras Diprediksi Hantam Ibu Kota Desember hingga Januari
Aceh Tamiang Terendam, Bantuan Terhambat Jalan Putus