Rapimnas I Partai Golkar baru saja usai. Dari pertemuan itu, muncul satu usulan yang cukup mencuri perhatian: mengembalikan pemilihan kepala daerah ke tangan DPRD. Wakil Ketua Umum Golkar, Ahmad Doli Kurnia, yang mengonfirmasi hal ini.
“Dalam Rapimnas I Partai Golkar kemarin, hampir seluruh DPD Provinsi dalam pandangan umumnya, mengusulkan agar Pilkada dilaksanakan melalui DPRD. Walaupun ada yang menyampaikan dengan beberapa catatan,” ucap Doli kepada wartawan, Senin (29/12).
Menurutnya, usulan ini bukan datang tiba-tiba. DPP Partai Golkar ternyata sudah punya Tim Kajian Politik yang bekerja selama satu setengah tahun terakhir. Tim inilah yang menghasilkan sejumlah opsi rekomendasi, termasuk soal sistem pilkada.
Ada tiga opsi yang mereka sodorkan. Pertama, ya tetap pemilihan langsung seperti sekarang. Opsi kedua, serahkan sepenuhnya ke DPRD. Lalu yang ketiga, semacam sistem hybrid: gubernur dipilih DPRD, sementara bupati dan wali kota lewat mekanisme campuran.
Nah, mengapa opsi lewat DPRD yang diambil? Alasan utamanya klasik: biaya. Golkar menilai pilkada langsung membutuhkan biaya politik yang terlampau tinggi. Tekanan dana itu yang kemudian mendorong partai beringin untuk memilih jalan lain.
“Dengan aspirasi yang berkembang dari seluruh DPD PG Provinsi, akhirnya Rapimnas I PG merekomendasikan agar pelaksanaan Pilkada dilakukan melalui DPRD, baik untuk pemilihan Gubernur, Bupati dan Wali Kota, dengan beberapa catatan,” jelas Doli.
Rekomendasi itu punya konsekuensi. Golkar kini meminta DPP-nya untuk memperjuangkan opsi ini agar masuk dalam revisi UU Pemilu dan Pilkada. Mereka berencana membahasnya dengan partai-partai koalisi pendukung pemerintah.
Tak cuma sekadar usul. Ketua Umum Golkar, Bahlil Lahadalia, konon sudah meminta tim kajian untuk merumuskan konsep yang lebih matang. Tujuannya jelas, agar usulan ini tidak sekadar wacana.
“Kami, Tim Kajian Politik sebenarnya juga sudah mempersiapkan ‘konsep baru’ bila opsi Pilkada oleh DPRD (digunakan),” imbuh Doli.
Artikel Terkait
Pasca Banjir, Bantuan Hunian dan Dana Sewa Mulai Disalurkan ke Korban
Bayi 6 Bulan Ditemukan Sendirian di Kos Makassar, Ayahnya Bekerja Shift Malam
MUI Kritik Keras Pernyataan Romo Magnis Soal LGBT: Mengancam Masa Depan Generasi
Warga Banjar Berbondong-bondong Tinggalkan Rumah, Sebagian Bertahan di Tengah Banjir yang Mengganas