Korban berasal dari berbagai usia, mulai anak-anak hingga lansia. Jenazah yang berhasil ditemukan kemudian dibawa ke Bandara Malikussaleh untuk proses identifikasi oleh keluarga yang kehilangan.
Namun, pekerjaan masih panjang. Kapten Pas Dadang Mahardika Chandra, Komandan kompi tersebut, menyatakan kekhawatirannya.
Catatan resmi dari BPBD Aceh Utara memperkuat pernyataan itu. Hampir sepekan banjir besar melanda, menewaskan 78 orang dan membuat 51 orang hilang. Dampaknya luar biasa: 27 kecamatan dan 852 desa nyaris lumpuh total.
Menanggapi situasi ini, Presiden Prabowo Subianto telah menyampaikan jaminan. Saat meninjau Posko Pengungsi di Bambel Baru, Aceh Tenggara, Senin (1/12), ia menegaskan bahwa anggaran untuk penanganan bencana di Aceh, Sumut, dan Sumbar tersedia.
Dalam kunjungannya, Presiden juga mengecek langsung dapur umum dan fasilitas darurat lainnya. Ia menyebut ada upaya untuk mempercepat pembentukan koperasi di tiap desa, yang diharapkan bisa mempermudah distribusi bantuan subsidi.
Tak hanya soal kebutuhan mendesak, perhatian juga diberikan pada masa depan anak-anak di wilayah bencana.
Langit di atas Sumatera mungkin masih kelabu, tetapi upaya pencarian dan pemulihan terus digenjot, sambil berharap angka korban tak lagi bertambah.
Artikel Terkait
Polemik Ijazah Jokowi Didorong Jadi Momentum Perbaikan UU Pemilu
Gubernur Dedi Mulyadi Berangkat ke Sumatera, Bawa Bantuan dan Pencarian Saudara Hilang
Bobby Nasution Tinjau Tukka, Akses Terputus dan Air Bersih Jadi Prioritas
Operasi Zebra Krakatau 2025 Catat 14 Ribu Pelanggar di Bandar Lampung