Gaban mengingatkan, harga itu sudah terlihat jelas. Lihat saja kerusakan di Sumatera yang berujung banjir dan longsor. Menurutnya, bukan tidak mungkin bencana serupa akan segera terjadi di Sulawesi atau Halmahera. Beberapa wilayah di Halmahera pun sebenarnya sudah mulai sering kebanjiran.
Belum lagi soal pencemaran laut oleh logam berat dari aktivitas penambangan. Masalahnya makin runyam.
Namun begitu, Gaban percaya masih ada jalan lain. Apakah mungkin membangun ekonomi dan kemakmuran tanpa menghancurkan alam? "Sangat mungkin," tegasnya.
Ia dan kawan-kawannya bahkan telah mengusulkan sebuah metode dalam buku berjudul "RESET INDONESIA". Mekanisme itu mereka sebut sebagai ekonomi biru atau blue economy, sebuah konsep ekonomi yang justru bertumpu pada kelestarian alam.
"Seperti apa detail dari blue economy atau ekonomi biru yang kami usulkan, Anda bisa membacanya di buku RESET Indonesia," pungkas Gaban, mengakhiri kritiknya.
Simak selengkapnya dalam video berikut.
Artikel Terkait
Kepala Rutan Baru KPK Dilantik, Integritas Jadi Taruhan
RUU Penyesuaian Pidana Dikebut, Pasal Narkotika Rawan Lenyap
Ridwan Kamil Penuhi Panggilan KPK, Diperiksa sebagai Saksi Kasus Iklan Bank BJB
Banjir Aceh Bongkar Praktik Ilegal: Gelondongan Kayu Serbu Permukiman