Petani Eks Jurnalis Sindoro Kritik Menteri: Jangan Tiru Kesalahan Negara Lain yang Rusak Alam

- Selasa, 02 Desember 2025 | 10:00 WIB
Petani Eks Jurnalis Sindoro Kritik Menteri: Jangan Tiru Kesalahan Negara Lain yang Rusak Alam

Dari lereng Gunung Sindoro, Wonosobo, seorang suara terdengar mengoreksi pernyataan seorang menteri. Farid Gaban, jurnalis senior yang kini beralih menjadi petani, tak sependapat dengan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.

Lewat akun Facebook-nya, Gaban menulis dengan nada prihatin. "Pernyataan dari Menteri Bahlil Lahadalia yang harus dikoreksi. Agar tak lagi terjadi kerusakan lingkungan dan bencana alam, termasuk banjir belakangan ini di banyak wilayah Indonesia," tulisnya.

Gaban bukan orang baru. Namanya cukup dikenal di dunia jurnalisme sebelum akhirnya memilih hidup lebih dekat dengan alam. Kini, dari rumahnya di ketinggian, ia kerap melontarkan analisis kritis soal isu sosial hingga lingkungan.

Persoalannya bermula dari pernyataan Bahlil yang menanggapi protes sejumlah negara soal hilirisasi di Indonesia. Menurut sang menteri, negara-negara itu dianggap hipokrit. Mereka protes sekarang, padahal dulu mereka sendiri merusak alam saat membangun.

Nah, di sinilah Gaban tak sepakat. Argumen seperti itu, katanya, salah kaprah.

"Mereka tahu persis bahwa merusak alam itu ada harganya," ujarnya. Perubahan iklim dan kemiskinan yang ditimbulkan oleh kerusakan alam adalah harga nyata yang harus dibayar. Lalu, kenapa kita harus meniru kesalahan yang sama?


Halaman:

Komentar