Salah satu yang merasakan langsung adalah Teguh, 35 tahun. Pekerja ini sering lembur dan terpaksa nginap di stasiun karena ketinggalan kereta terakhir.
"Pulang kerja ketinggalan kereta, terpaksa tidur di area parkir depan stasiun,"
katanya.
Tentu saja tidur di tempat terbuka seperti itu bikin was-was. Selain dingin, Teguh juga khawatir dengan barang bawaannya.
"Takut kehilangan barang. Yang penting itu alat komunikasi, paling takut hilang,"
tambahnya.
Kondisi ini jelas jauh dari kata ideal, apalagi bagi pekerja dengan penghasilan pas-pasan yang terjebak sistem shift malam. Mereka cuma butuh tempat istirahat yang aman dan layak sebuah harapan sederhana yang sayangnya masih sulit terwujud.
Artikel Terkait
Menhan Sjafrie Tegaskan Tak Boleh Ada Republik di Dalam Republik di Morowali
Surat Hati Muhamad Kerry di Tengah Badan Kasus Korupsi Pertamina
Gerbang Tol Karawang Barat Dibersihkan, 171 Bangunan Liar Diruntuhkan
Gus Yahya Bantah Pemberhentian, Sebut Surat dari Syuriyah Tidak Sah