Wacana mengoperasikan KRL Jabodetabek selama 24 jam nonstop rupanya dapat sambutan hangat. Setidaknya, itulah yang terlihat dari hasil polling yang digelar baru-baru ini. Sebanyak 86,43 persen pembaca, atau setara dengan 1.713 orang, menyatakan setuju.
Di sisi lain, ada juga yang tak sepakat. Angkanya sekitar 13,57 persen, atau 269 responden, yang menolak ide tersebut. Secara total, polling ini diikuti oleh hampir dua ribu orang.
Gagasan ini bukannya tanpa alasan. Belakangan, viral video yang memperlihatkan para buruh terpaksa menginap di Stasiun Cikarang. Mereka ketinggalan kereta terakhir dan tak punya pilihan lain.
Merespons hal itu, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi pun angkat bicara. Ia mengaku sedang mengkaji kemungkinan penyesuaian jam operasi KRL hingga 24 jam penuh.
“Nanti saya coba koordinasi dengan Kereta Api Indonesia, saya mesti tanya sama KAI cost-nya kan mereka harus hitung juga. Apakah dengan mengaktifkan kereta 24 jam cost-nya seperti apa atau ada solusi lain,”
ujar Dudy di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (18/11).
Kalau kamu sempat ke Stasiun Cikarang dini hari, pemandangannya cukup memprihatinkan. Stasiun itu berubah fungsi jadi semacam "hotel darurat". Taman dan area parkirnya dipenuhi pekerja yang menunggu kereta pertama.
Memang, kereta terakhir melintas sekitar pukul 23.30 WIB. Sementara kereta pertama baru beroperasi lagi sekitar pukul 04.00 WIB. Jadi, ya, ada jeda panjang yang memaksa mereka bertahan di stasiun.
Artikel Terkait
Menhan Sjafrie Tegaskan Tak Boleh Ada Republik di Dalam Republik di Morowali
Surat Hati Muhamad Kerry di Tengah Badan Kasus Korupsi Pertamina
Gerbang Tol Karawang Barat Dibersihkan, 171 Bangunan Liar Diruntuhkan
Gus Yahya Bantah Pemberhentian, Sebut Surat dari Syuriyah Tidak Sah