Sejak kecelakaan kedua itu, ia tak lagi bisa berjalan, padahal sebelumnya masih bisa menggunakan tongkat.
Ditemani Keluarga, Bukan Hidup Sendirian
Meski unggahan viral menggambarkannya hidup sebatang kara di kamar berantakan, kenyataannya tidak demikian. Nurhadi tinggal bersama ayahnya, dan ada keluarga yang secara rutin membantu merawat dan memenuhi kebutuhan dasarnya.
Soal makan, ia memang lebih sering pesan antar karena tidak terlalu terbiasa dengan masakan rumah setiap hari.
Arman, sang Ketua RT, turut angkat bicara. Ia menegaskan bahwa Nurhadi sudah menerima berbagai bantuan dari pemerintah, mulai dari bantuan desa hingga program sosial lainnya. Bantuan dari warga dan relawan juga masih rutin mengalir.
Tapi bagi Nurhadi, bantuan saja tidak cukup. Ada rasa ingin berdikari yang masih tersisa. Ia ingin kembali berdaya, punya kegiatan, punya penghasilan bukan sekadar menerima.
“Punya PS aja sudah cukup,”
katanya dengan nada tenang, penuh harap.
Artikel Terkait
Kerangka Alvaro Ditemukan di Bawah Jembatan Tenjo, Tersangka Ternyata Kenal Medan
Menyusur Pesona Tiga Wajah Pantai Selatan Sukabumi, dari Mistis hingga Ombak Ekstrem
Rekan Tega Bunuh Danu di Bawah Jembatan Tol, Motif Diduga Pencurian
Mahfud MD Sindir PBNU yang Ribut Soal Tambang: Kita Malu!