Di sisi lain, juru bicara gubernur Khost, Mustaghfir Gurbuz, menyatakan serangan itu melibatkan drone dan pesawat terbang. Serangan udara ini seolah membuka babak baru ketegangan antara kedua negara.
Menurut sejumlah laporan, insiden ini terjadi setelah aksi bunuh diri yang mengguncang markas pasukan paramiliter Pakistan di Peshawar sehari sebelumnya. Serangan hari Senin (24/11) itu menewaskan tiga anggota pasukan dan melukai sebelas orang lainnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada satu pun kelompok yang mengaku bertanggung jawab. Namun, lembaga penyiar negara PTV menyebut pelakunya adalah warga Afghanistan. Presiden Pakistan Asif Zardari punya tuduhan lain. Dia menyalahkan militan Fitna al-Khawarij istilah yang kerap dipakai Pakistan untuk menyebut Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP).
Sebelumnya, ibu kota Islamabad juga diguncang ledakan bom bunuh diri di luar gedung pengadilan. Dua belas orang meregang nyawa. Faksi Taliban Pakistan yang punya ideologi serupa dengan Taliban Afghanistan mengklaim aksi itu.
Suasana di perbatasan semakin mencekam. Serangan balasan Taliban sepertinya hanya soal waktu.
Artikel Terkait
Tabayyun di Era Digital: Lima Prinsip Islami Menyaring Informasi
Kisah Nurhadi dan Sampah yang Menggugat: Ketika Viralitas Tak Sejalan dengan Fakta
Hujan Deras Menggenangi Gaza, Tenda Pengungsi Berubah Jadi Kubangan Air
Laskar Cinta Jokowi Tantang Sjafrie: Saat Jokowi Resmikan Bandara Morowali, Ke Mana Suaramu?