Strukturnya cukup kompleks. Di bawah Brigade Komposit, terdapat beberapa batalyon dengan fungsi berbeda-beda.
"Nanti di bawah Brigade Komposit itu terdiri dari: satu Batalyon Kesehatan, satu Batalyon Zeni Konstruksi, kemudian Batalyon Bantuan, dan ada lagi Bantuan Mekanis," urainya.
Tak cuma personel, kekuatan pendukung juga disiapkan. Mereka akan membawa helikopter, pesawat angkut berat C-130 Hercules, dan dua Kapal Rumah Sakit dari Angkatan Laut yang sudah dilengkapi dengan helikopter di dalamnya. Kekuatan logistik dan medis jadi prioritas.
Soal perekrutan, Agus menyebut ada beberapa tahap seleksi ketat. "Untuk rekrutmen pasukan, yang pertama adalah tes kesehatan. Tentunya memiliki kesehatan yang baik, kemudian juga fisik yang baik, psikologi juga," katanya.
Namun begitu, sebelum pasukan utama berangkat, akan ada tim pendahulu yang dikirim lebih dulu. Tujuannya untuk memastikan situasi di lapangan benar-benar aman dan siap.
"Kemudian, apabila sudah ada kejelasan, kita akan kirim personel Reccie (tim aju/pendahulu) ke sana, untuk pendahulu, untuk memastikan situasi kondisi di sana dan penempatan pasukan di sana," ucap dia.
Sampai saat ini, meski persiapan teknis sudah berjalan, belum ada kejelasan mengenai tanggal pasti pemberangkatan. Semuanya masih menunggu perkembangan situasi dan koordinasi lebih lanjut.
Artikel Terkait
KPK Perlebar Jerat Korupsi RSUD Koltim, Tiga Tersangka Baru Ditahan
Bakamla RI dan Penjaga Pantai Yunani Perkuat Kolaborasi Keamanan Maritim
Kaukus Perempuan Parlemen Dikukuhkan, Targetkan 30% Kepemimpinan Strategis
BRIN Siapkan Rumah Riset untuk Talenta Muda Lulusan SMA Garuda