“Ada orang shalatnya benar secara gerakan, bacaannya benar, tetapi pikirannya ke mana-mana. Itulah hilangnya khusyuk,” jelasnya.
Menurut Ustaz Abdul Khalim, banyak jamaah yang secara fisik menjalankan shalat, tapi hatinya tidak sepenuhnya hadir. Gangguan tidak hanya datang dari dalam diri, tapi juga dari luar. Beban hidup, tekanan pekerjaan, dan konsentrasi yang buyar karena gawai ikut mempengaruhi.
Ia juga menyoroti bahaya lain yang mengintai: kecanduan game dan pornografi. Dua hal ini, menurutnya, bisa merusak otak, memicu perilaku asosial, dan melemahkan kontrol diri. Bahkan, dampaknya dinilai lebih berbahaya daripada narkoba karena berpotensi mendorong tindakan kriminal dan merusak tatanan sosial.
“Asosial itu bahaya, karena Islam bicara sosial. Begitu shalat hilang, benteng sosial juga hilang,” tegasnya.
Setelah pemaparan materi, acara dilanjutkan dengan praktik langsung shalat khusyuk oleh para jemaah. Mereka diajak untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diberikan.
Reporter: muhtar
Artikel Terkait
Gus Yahya Tegaskan Rapat Syuriah Tak Berwenang Lengserkan Ketum PBNU
Rapat Ulama PBNU Pastikan Gus Yahya Tak Akan Dimakzulkan
Kabar Duka Menghampiri Alvaro, Bocah Hilang Ditemukan Tewas di Aliran Kali Bogor
Warga Bogor Ramai-ramai Ikuti Pelatihan Rahasia Shalat Khusyuk