Memang, komposisi anggotanya ditanggapi pesimis. Tapi harapan tetap ada karena Prabowo dianggap punya komitmen tinggi pada bangsa. Lagipula, Mahfud MD sudah lama kenal dengan Prabowo sejak era pemerintahan Jokowi.
Di sisi lain, tentu ada yang menilai ini sebagai cara Mahfud MD cari muka. Cerita ini jelas menguntungkan Prabowo yang belakangan mulai dapat kritik dari lawan politik.
Istilah seperti "bunglon" atau "oportunis" mungkin akan dilekatkan pada Mahfud MD oleh yang tak menyukainya. Tapi di usia senjanya, dengan latar pengetahuan agama yang mendalam, apa iya ia masih mencari hal-hal rendahan seperti itu?
Integritasnya selama menjabat di berbagai posisi strategis eksekutif, legislatif, yudikatif tercatat bersih secara hukum maupun etika.
Memang, cerita ini menguntungkan Prabowo secara politik. Apalagi datang dari mantan lawan pilpres. Yang kalah pilpres mungkin kecewa melihat Mahfud MD move on cepat dan malah membantu lawan.
Yang menang pun mungkin curiga. Dalam politik, jarang ada yang gratis. Bisa jadi ini bentuk balas jasa setelah Mahfud MD diajak jadi "orang dalam".
Tapi yang paling penting: cerita ini bukan karangan. Ada belasan saksi yang mendengar langsung pengarahan Presiden itu. Artinya, semangat dan komitmen Prabowo tak bisa diragukan lagi.
Ia bukan presiden boneka. Ia tahu persis kebobrokan yang terjadi, dan sedang berusaha memperbaiki dengan caranya. Memang tidak mudah kerusakan yang ada mungkin sudah terlalu parah.
Cerita Mahfud MD ini bikin kita merinding sekaligus geram. Geram pada kondisi yang sebenarnya, tapi juga ada harapan bahwa pemimpin kita tak tutup mata.
Artikel Terkait
Video Cabul Pelaku Ludahi Kitab Suci di Jatim Picu Badai Kecaman
Papan Digital di SMA Nusa Harapan Buka Ruang Kelas Tanpa Batas
Anak Rimba Ternate yang Taklukkan Puncak dan Pimpin OSIS
Dukungan Publik Menguat, 84% Warganet Soroti Putusan MK Soal Larangan Jabatan Sipil Bagi Polisi Aktif