Presiden Prabowo mengungkapkan bahwa pembangunan rumah sakit kardiologi ini berawal dari inisiatif mantan Presiden Joko Widodo selama masa jabatannya. Namun, realisasi proyek ini tidak lepas dari peran penting Presiden UEA, Yang Mulia MBZ Al Nahyan.
"Saya menyambut bangga dan bahagia, kehadiran RS Kardiologi Emirates Indonesia. RS ini simbol persahabatan dua bangsa Indonesia dan UEA, ini adalah kebesaran hati Presiden UEA Yang Mulia MBZ Al Nahyan yang selalu memberi perhatian besar kepada bangsa kita sejak beliau muda," tegas Prabowo.
"Pembangunan RS ini inisiatif Jokowi, dimulai atas inisiatif beliau saat beliau menjabat, saya sangat beruntung begitu sudah jadi, saya resmikan," tambahnya.
Fakta Investasi Kesehatan
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan detail operasional rumah sakit tersebut:
- Pembangunan dimulai dua tahun lalu pada era pemerintahan Joko Widodo
- Total investasi mencapai Rp 400 miliar
- Kapasitas 100 kamar pasien
- Dilengkapi 3 ruang operasi berteknologi tinggi
Menkes Budi menekankan bahwa peresmian rumah sakit ini bukan sekadar peluncuran fasilitas kesehatan biasa, melainkan lambang kerja sama bilateral yang semakin menguat antara Indonesia dan Uni Emirat Arab.
RS Kardiologi Emirates Indonesia diharapkan dapat menjadi pusat unggulan kardiovaskular di wilayah Jawa Tengah, sekaligus menjadi bukti nyata komitmen pemerintah UEA dalam bentuk hibah untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan masyarakat Indonesia.
Artikel Terkait
Pemuda 19 Tahun Cabuli Dua Anak di Bawah Umur, Modus Susu Mekkah dan Boneka
Gubernur DKI Pramono Anung Tegaskan Perang terhadap Perundungan di Sekolah
Tanah Longsor Cilacap Tewaskan 20 Jiwa, Tiga Warga Masih Dicari
Vandalisme Bendera Merah Putih di Jembrana Diseret ke Ranah Hukum, Polda Bali Kerahkan Tim Khusus