Selain membahas pemberdayaan UMKM, kunjungan kerja Menhaj Irfan Yusuf ke Jawa Timur juga diisi dengan pertemuan bersama Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa. Pertemuan tersebut membahas berbagai aspek persiapan haji 2026 secara komprehensif.
Beberapa poin penting yang dibahas meliputi kesiapan Asrama Haji Sukolilo, Kantor Kanwil Kemenhaj, Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT), serta skenario penentuan kuota haji reguler dan kuota untuk Petugas Haji Daerah (PHD).
“Kemenhaj dan Pemprov Jawa Timur sudah berkoordinasi secara intens dalam persiapan mendukung pelaksanaan ibadah haji 2026. Khusus PHD, kami sampaikan maksimal pejabat setara eselon IV yang terlibat dalam petugas haji daerah demi layanan prima kepada jemaah haji,” ujar Gus Irfan.
Ia juga memberikan informasi terkait infrastruktur layanan. “Sementara bagi kabupaten/kota yang belum memiliki gedung Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) yang nantinya menjadi kantor Kemenhaj, layanan haji dan umrah masih bergabung dengan Kemenag,” tutup Menhaj.
Dengan langkah ini, diharapkan penyelenggaraan haji 2026 tidak hanya berjalan lancar tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang positif dengan mengikutsertakan produk-produk unggulan dari UMKM dalam negeri.
Artikel Terkait
KAI Hadirkan Travelling by Train, Ubah Perjalanan ke Bandung Jadi Pengalaman Budaya
Rekonstruksi Pembunuhan Prada Nail Ricuh, Ibu Korban Mengamuk Protes Kejanggalan
Dua Pemancing Terseret Ombak di Pantai Keueus, Satu Ditemukan Meninggal, Satu Masih Dicari
Korban Kawin Kontrak ke China Asal Jabar Akhirnya Pulang, Gubernur: Ini Peringatan Keras!