Amerika Serikat sempat beranggapan bahwa Rusia akan memanfaatkan Turki untuk "mencuri" spesifikasi dari F-35 untuk pengembangan S-400 atau jet tempur lainnya yang diproduksi dalam satu pabrikan.
Akan tetapi bagi Nuland, Turki berupaya meyakinkan bahwa pembelian pesawat Rusia tersebut tidak akan menjadi masalah di kemudian hari.
"Jika kita dapat menyelesaikan masalah sistem pertahanan udara S-400 (yang dibeli Turki dari Rusia), yang ingin kita selesaikan (Amerika Serikat), Amerika Serikat dengan senang hati menyambut Turki kembali ke dalam keluarga F-35," kata Nuland sebagaimana dikutip murianetwork.com dari laman Defence Security Asia pada Selasa, 30 Januari 2024.
Isyarat Amerika Serikat untuk kembali melibatkan Turki dalam proyek F-35 mengemuka setelah sebelumnya penolakan permohonan akuisisi 40 unit jet tempur F-16 baru-baru ini dicabut.
Turki akhirnya dibolehkan untuk membeli 40 unit F-16 yang telah diupgrade kemampuannya sekaligus berpeluang besar memperoleh 100 unit F-35 lantaran adanya upaya dari parlemen untuk mengizinkan Swedia bergabung dalam NATO melalui pengesahan undang-undang.
Selain itu, Gedung Putih juga berupaya untuk menghapuskan Countering America's Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA) yang pernah diterapkan di masa pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
"Jika kita bisa mengatasi masalah ini, masalah CAATSA akan hilang, dan kita bisa melanjutkan diskusi mengenai F-35," ujar Nuland.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: zonajakarta.com
Artikel Terkait
Trump Siap Tawarkan Jet F-35 dalam Pertemuan Bersejarah dengan Putra Mahkota Saudi
MBS Terima Surat Rahasia Iran Sebelum Bertemu Trump: Apa Isi dan Maksudnya?
Ancaman Operasi Militer AS ke Venezuela: Maduro Peringatkan Gaza Baru di Amerika Selatan
Pemain Sepak Bola Israel Ditangkap Diduga Rudapaksa Turis AS, Netizen Geram!