"Soalnya gue ngelihat video gue pas kecelakaan. Lumayan parah," ungkapnya singkat.
Di sisi lain, Dylan bukan tipe orang yang lari dari ketakutan. Ia justru memilih untuk berhadapan langsung dengan traumanya. Caranya? Dengan tetap menyetir sendiri. Bagi Dylan, menghindar bukanlah solusi. Ia yakin, satu-satunya jalan untuk benar-benar pulih adalah dengan memberanikan diri.
"Tapi gue beraniin. Soalnya kalau nggak gue lawan, ya gimana?" ujarnya dengan nada tegas.
Keputusan untuk terus menyetir juga diambilnya demi kemandirian. Dylan merasa tidak enak jika harus terus bergantung pada sopir pribadi atau keluarganya untuk sekadar beraktivitas sehari-hari.
"Gue nggak mungkin setiap hari minta tolong sama driver gue, nganterin gue ke mana-mana, kan nggak enak juga sih. Jadi gue harus berani sendiri," pungkasnya.
Perjalanan Dylan mengajarkan satu hal: luka di tubuh bisa sembuh dengan waktu, tapi luka di ingatan punya jalannya sendiri. Butuh lebih dari sekadar keberanian medis. Butuh keteguhan hati untuk melawan bayangan di kepala. Dan Dylan, dengan caranya sendiri, terus melangkah maju meski sesekali masih merinding.
Artikel Terkait
Park Ki Woong dan Jin Se Yeon Panaskan Layar dengan Reuni Cinta Masa Kecil
Suara Gemetar di Ruang Sidang, Bedu Lebih Cemaskan Jalan Hidup Mantan Istri
Azizah Salsha Berurai Air Mata di Pelukan Mantan Ibu Mertua, Arhan Cuek?
Istri Gary Iskak Tuntut Permintaan Maaf: Wanita Rambut Biru Live TikTok di Pemakaman