Saat sesi reading pun, sutradara terus mendorongnya. Megan diminta terus menaikkan level antusiasme agar karakter itu benar-benar "menyala".
"Bu sutradara tuh sampe selalu ingetin aku buat naikin intonasi biar lebih "cheerful"," jelas Megan sambil tertawa.
Bayangkan, dialog yang mestinya bisa diucapkan biasa, harus dilontarkan dengan semangat nyaris meledak. Konsistensi itu yang sulit. Tantangan terbesarnya justru teknis: menjaga napas dan emosi agar tetap stabil sambil mempertahankan energi tinggi itu. Butuh stamina ekstra.
"Aku harus hidupin karakter ini banget sih," tuturnya.
Proses ini jadi pembelajaran tersendiri. Megan harus mengatur gesture, intonasi, dan ekspresi dengan cara yang baru. Tapi justru di situlah nilai plusnya. Peran Suzy memberinya ruang berkembang yang luas. Karakter yang sulit dan penuh detail ini memberinya pengalaman baru yang amat berharga.
"Aku senang banget," ungkapnya tentang pengalaman barunya itu.
Dari sini, komitmen Megan terhadap dunia akting benar-benar terlihat. Ia rela menerima risiko, termasuk kemungkinan dibenci penonton, demi sebuah penampilan terbaik. Dengan nada sedikit becanda tapi serius, ia menutup pembicaraan.
"Aku bahkan siap banget kalo kalian greget sama aku setelah lihat perannya."
Artikel Terkait
Arhan dan Azizah Salsha Bersatu dalam Duka, Pelukan Hangat untuk Mantan Ibu Mertua
Naura Ayu Ungkap Kunci Percaya Diri di Balik Gaya Kasualnya
Erika Carlina Ungkap Dampak Gangguan Kecemasan hingga Rambut Rontok Parah
5 Aplikasi Terbaik untuk Nonton Drama Pendek China yang Bikin Ketagihan