Membedah Komitmen Nyata Brand Lokal di Balik Gembar-Gembor Slow Fashion

- Senin, 24 November 2025 | 08:36 WIB
Membedah Komitmen Nyata Brand Lokal di Balik Gembar-Gembor Slow Fashion

Industri mode Indonesia saat ini seperti diimbangi dua kekuatan yang saling tarik menarik. Di satu sisi, pasar dibanjiri oleh fast fashion yang memutar siklus tren dengan kecepatan tinggi. Namun begitu, ada gelombang lain yang muncul perlahan. Sejumlah brand lokal justru mengambil jalur berbeda, menawarkan pakaian yang dibuat dengan lebih sadar, lebih lambat, dan berfokus pada kualitas yang tahan lama.

Tidak semua label ini secara terang-terangan menyebut diri mereka bagian dari gerakan slow fashion. Tapi sebagai konsumen, kita bisa mengenali ciri-cirinya. Ciri-ciri inilah yang membantu kita menilai apakah sebuah brand benar-benar punya komitmen terhadap praktik sustainable fashion atau sekadar ikut-ikutan saja.

Lihat bagaimana mereka memperlakukan para pekerja

Sebuah brand yang berpegang pada prinsip slow fashion biasanya tak sungkan menunjukkan siapa di balik pakaian yang mereka jual. Mereka transparan soal upah yang layak, jam kerja yang manusiawi, dan standar keselamatan kerja yang jelas.

Banyak dari brand semacam ini yang aktif mengangkat cerita para penjahit atau pengrajinnya di media sosial atau situs web. Ini adalah cara mereka menunjukkan bahwa produk yang dihasilkan bukan sekadar barang, melainkan buah dari keringat dan dedikasi nyata.

Kalau sebuah brand merasa nyaman membuka proses produksinya, itu bisa jadi pertanda bagus. Mereka mungkin memamerkan foto ruang kerja, bercerita tentang hubungan jangka panjang dengan mitra produksi, atau menjelaskan bagaimana mereka memantau kualitas dan kesejahteraan pekerjanya.

Di sisi lain, brand yang menghindar ketika ditanya soal kondisi pekerja biasanya menimbulkan kecurigaan. Semangat slow fashion sejatinya dibangun di atas keadilan sosial. Jadi, kalau ada yang ditutup-tutupi, nilai itu pun jadi dipertanyakan. Dari sini, kita bisa mulai menilai kesungguhan sebuah label.

Komposisi material yang bertanggung jawab

Bahan baku adalah salah satu indikator paling mudah untuk menilai seberapa berkelanjutan sebuah produk. Brand yang mengusung slow fashion biasanya lebih memilih material yang awet, mudah dirawat, dan ramah lingkungan di akhir masa pakainya. Ambil contoh serat tunggal, yang jauh lebih mudah didaur ulang ketimbang bahan campuran yang rumit dipisahkan.


Halaman:

Komentar