Pengguna Aset Kripto Indonesia Tembus 18,61 Juta di 2025, Transaksi Capai Rp 360 Triliun
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan pertumbuhan yang pesat dalam adopsi aset kripto di Indonesia. Hingga akhir September 2025, jumlah pengguna aset kripto nasional telah mencapai 18,61 juta orang, dengan total nilai transaksi melampaui Rp 360 triliun sejak awal tahun.
Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK, Hasan Fawzi, mengungkapkan bahwa pertumbuhan pengguna kripto terjadi secara konsisten setiap bulannya. "Kami mencatat peningkatan yang pesat, dengan pertumbuhan bulanan berkisar antara 3 hingga 5 persen," jelas Hasan dalam acara Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) dan Indonesia Fintech Summit & Expo (IFSE) 2025.
Prospek Pasar Aset Digital Global
Menurut Hasan, prospek ekonomi digital di sektor aset kripto dan tokenisasi sangat besar secara global. Beberapa lembaga internasional memberikan proyeksi yang optimis:
- Boston Consulting Group memproyeksikan nilai total aset yang ditokenisasi dapat mencapai USD 16,1 triliun pada tahun 2030.
- Standard Chartered dan S&P Global memperkirakan angka ini bahkan bisa melonjak hingga USD 30,1 triliun pada tahun 2034.
Tantangan dan Risiko yang Diwaspadai OJK
Di balik potensi pertumbuhan yang besar, OJK mengingatkan adanya sejumlah tantangan dan risiko yang perlu diantisipasi oleh seluruh pemangku kepentingan. Beberapa tantangan utama yang dihadapi ekosistem aset kripto antara lain:
- Volatilitas Harga yang masih tercatat tinggi.
- Ancaman Keamanan Siber dan potensi peretasan terhadap platform penyelenggara.
- Risiko Kegagalan Infrastruktur Teknologi dari para pelaku di industri.
Hasan Fawzi menegaskan bahwa kemajuan teknologi harus diiringi dengan kewaspadaan terhadap risiko-risiko baru yang menyertainya untuk menciptakan ekosistem aset digital yang aman dan berkelanjutan di Indonesia.
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
J&T Cargo Cetak Generasi Muda Berdaya Saing Global lewat Kolaborasi Kampus
Astra Otoparts (AUTO) Genjot Produksi Komponen EV & Hybrid, Fokus ke Sistem Pendinginan
Tokenisasi Aset Nyata (RWA) di Indonesia: Peluang, Tantangan, dan Proyeksi 2030
Strategi WIKA Pangkas Utang Rp 2,20 Triliun: Restrukturisasi hingga 2025