Lebih lanjut Yulius memaparkan, UMKM dalam perekonomian nasional Indonesia dan negara-negara ASEAN memiliki peran yang penting dan strategis. Sekitar 70 juta UMKM di kawasan ASEAN berkontribusi terhadap 35 sampai 85 persen penyerapan tenaga kerja.
Baca Juga: Sosmed Jadi Kanalisasi Konflik di Pemilu 2024, Ketegangan Tak Melebar ke Kehidupan Nyata
Namun demikian, UMKM masih menghadapi tantangan besar seperti peningkatan kapasitas, akses modal, pendanaan alternatif, akses teknologi, akses pasar global, dan integrasi ke rantai regional dan global.
Karena itu, ACCMSME, Pemerintah Amerika Serikat dan US-ABC telah menginisiasi untuk menghadirkan aplikasi ASEAN SME.
“BCR Tab versi bahasa Indonesia ini akan hadir dalam aplikasi ASEAN SME Academy yaitu platform yang berperan dalam meningkatkan kemampuan UMKM di ASEAN dalam mendapatkan informasi untuk pengembangan usahanya, antara lain mengenai keuangan dan akuntansi, manajemen, pemasaran, serta teknologi. Fitur ini dapat diakses melalui tautan https://asean-sme-academy.org/. ,” ucap Yulius.
Baca Juga: Kembangkan Energi Terbarukan, KLHK, DOWA dan PPLI Siapkan Teknologi Pengolah Sampah Plastik Jadi BBM
Peluncuran aplikasi itu mendapatkan antusiasme yang besar dari UMKM maupun pendamping UMKM. Dari 400 peserta yang mendaftar, terkurasi 250 yang terpilih untuk berkesempatan hadir langsung dalam peluncuran di Surabaya.
“Peserta UMKM tidak hanya berasal dari Surabaya, tetapi juga daerah lain di Jawa Timur dari berbagai sektor usaha dimana mayoritasnya merupakan perempuan, dan termasuk 18 orang penyandang disabilitas,” kata Yulius.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: jakarta.suaramerdeka.com
Artikel Terkait
Tarif Listrik PLN Tidak Naik Hingga 2025: Simak Daftar Lengkapnya
RAJA Pacu Ekspansi Agresif, Proyeksi Laba Melonjak dan Target Hara Saham Direvisi Tajam
Rupiah Bertahan di Tengah Badai Ketidakpastian Global, BI Perkuat Strategi Stabilisasi
Bank Indonesia Pacu Kredit Perbankan untuk Dongkrak Ekonomi 2026