CIMB Niaga Tambah Kredit Rp300 Miliar untuk Anak Usaha Triputra Agro Persada

Di sisi lain, peran AMP bagi TAPG memang sangat vital. Entitas ini dimiliki 94,93% oleh TAPG dan menjadi tulang punggung operasional perkebunan. Lebih dari itu, AMP adalah kendaraan utama untuk menampung dividen dari berbagai unit bisnis sawit di bawah grup. Konglomerat TP Rachmat, melalui Triputra Group, memegang kendali di baliknya.

Kedelapan anak usaha yang dikelola AMP tersebar di berbagai wilayah. Mereka adalah PT Etam Bersama Lestari, PT Dwiwira Lestari Jaya, PT Hamparan Perkasa Mandiri, dan PT Subur Abadi Wana Agung. Lalu ada juga PT Kutim Agro Mandiri, PT Natura Pasific Nusantara, PT Yudha Wahana Abadi, serta PT Anugerah Agung Prima Abadi. Semuanya, hampir seratus persen sahamnya, dipegang oleh AMP.

Sebelum kredit ini cair, AMP sebenarnya sudah menunjukkan kinerja yang solid. Baru-baru ini, mereka menerima dividen interim yang jumlahnya fantastis: Rp496,3 miliar, yang bersumber dari delapan anak usahanya tadi. Dengan kepemilikan saham yang dominan, TAPG berpeluang mendapat porsi sekitar Rp470 miliar dari dividen tersebut. Uang segar itu tentu jadi penopang likuiditas yang sangat berarti.

Jadi, penambahan plafon kredit dari CIMB Niaga ini seperti penguatan di sisi yang sudah kuat. Modal kerja baru itu diharapkan bisa mengakselerasi operasional anak-anak usaha, sementara dividen yang mengalir terus menjaga stabilitas kas induknya. Sebuah langkah strategis di tengah dinamika bisnis komoditas yang fluktuatif.