Di tengah situasi sulit pascabencana di Aceh, Sumut, dan Sumbar, BRI kembali bergerak. Komitmen mereka untuk hadir langsung di lapangan bukan sekadar wacana. Kali ini, aksi tanggap darurat mereka adalah buktinya, dilakukan lewat sinergi dalam ekosistem Danantara.
Hingga Kamis lalu, 18 Desember 2025, catatan mereka sudah cukup panjang. Sudah 40 aksi tanggap darurat digelar di berbagai titik. Untuk mengoordinasikan semuanya, BRI Group mendirikan lima posko darurat. Fungsinya jelas: jadi pusat komando sekaligus titik distribusi agar bantuan tidak tersendat dan tepat sasaran.
Lalu, bantuan apa saja yang disalurkan? Fokus utamanya pada kebutuhan paling mendesak. Masyarakat terdampak menerima puluhan ribu paket sembako dan ribuan paket makanan siap santap. Tidak hanya itu, untuk membantu mereka bertahan, disiapkan juga ratusan paket survival kit, plus kasur dan selimut dalam jumlah yang tidak sedikit.
Di sisi lain, masalah kesehatan dan sanitasi jadi perhatian serius. Bayangkan saja, 23 truk air bersih dikirim, ditambah ribuan paket obat dan peralatan kebersihan. Untuk menjangkau lokasi yang terisolasi akibat banjir, dua unit perahu karet pun dikerahkan. Kalau dihitung total, upaya ini telah menyentuh kehidupan puluhan ribu jiwa.
Corporate Secretary BRI, Dhanny, menekankan bahwa kecepatan respons ini adalah wujud nyata komitmen mereka.
Artikel Terkait
Inflasi AS Lebih Rendah dari Perkiraan, Saham Teknologi Melonjak
Koin Sawit Seribu Rupiah: Dicabut BI, Diburu Kolektor Hingga Ratusan Juta
Kadin Soroti Dilema Upah Baru: Industri Nonmigas di Ujung Tanduk?
Petani Kakao Pohuwato Sambut Langsung Pembeli dari Jepang