Sebuah proposal perdamaian untuk konflik Rusia-Ukraina yang diusung oleh Amerika Serikat menuai kritik tajam. Intinya, proposal itu dianggap cenderung menguntungkan Moskow dengan harga yang harus dibayar mahal oleh Kiev. Bayangkan saja, Ukraina harus melepas sebagian wilayahnya dan memangkas kekuatan militernya secara signifikan.
Menurut laporan The Financial Times yang mengutip sejumlah sumber anonim, rancangan perdamaian ini sangat condong ke Rusia. Bahkan, salah satu sumber menyebutnya sebagai sebuah kemewahan bagi Presiden Vladimir Putin. "Ini hampir persis seperti yang diinginkan Kremlin," begitu kira-kira komentar mereka.
Di sisi lain, pejabat Ukraina yang juga diwawancarai media tersebut menyatakan pesimismenya. Mereka menilai proposal ini terlalu sesuai dengan tuntutan Rusia sehingga mustahil bagi Kiev untuk melakukan perubahan mendasar. Rasanya seperti meminta mereka menyerah begitu saja.
Pertemuan antara utusan AS, Steve Witkoff, dengan pejabat tinggi Rusia, Rustem Umerov, di Miami, Florida, pekan lalu, disebut-sebut sebagai momen dimana 28 poin proposal ini disodorkan. Isinya cukup detail dan, bagi banyak pengamat, kontroversial.
Misalnya, Ukraina diwajibkan menyerahkan sisa wilayah timur Donbas yang masih mereka kendalikan. Tak cuma itu, kekuatan militer mereka harus dipotong separuh. Reuters juga mengonfirmasi hal serupa, bahwa pemangkasan jumlah tentara menjadi salah satu poin kunci. Akibatnya, bantuan militer AS pun kemungkinan besar akan dikurangi.
Artikel Terkait
Pendidikan Tanpa Jiwa: Ketika Teknologi Mengalahkan Makna
Gibran Wakili Prabowo di KTT G20, Fokus Presiden Tertahan Agenda Strategis Dalam Negeri
Diduga Ada Perantara yang Buka Akses Penculikan Bilqis ke Suku Anak Dalam
Faizal Assegaf Desak SBY-Megawati Buka Suara Soal Polemik Ijazah Jokowi