Pertama, ada AADI. Saham ini kemarin naik 0,70 persen ke Rp7.175, didorong volume beli yang cukup solid. Analis memperkirakan saham ini sedang dalam tahap wave [v] dari gelombang A. Strateginya adalah Buy on Weakness di rentang Rp6.700-Rp6.900. Target harga ditetapkan di Rp7.550 dan Rp7.825, dengan batas stoploss di bawah Rp6.650.
Berbeda cerita dengan BRPT. Emiten ini justru terkoreksi cukup dalam, 2,96 persen ke Rp3.600, dengan tekanan jual yang tinggi. Meski begitu, selama harga bisa bertahan di atas Rp3.380, posisinya dianggap masih dalam bagian wave [iii] dari gelombang C. Rekomendasinya adalah Spec Buy di area Rp3.500-Rp3.590. Targetnya Rp4.000 dan Rp4.290, dengan stoploss ketat di bawah Rp3.380.
Lalu, ISAT mencatatkan kenaikan kecil 0,42 persen ke Rp2.370. Volume pembelian mulai muncul, dan saham diperkirakan sedang berada di wave [iv] dari gelombang C. Beli saat melemah (Buy on Weakness) di kisaran Rp2.180-Rp2.320 bisa jadi opsi. Target harga: Rp2.550 dan Rp2.720. Stoploss: di bawah Rp2.130.
Terakhir, SIDO menunjukkan kinerja cukup perkasa dengan melonjak 3,77 persen ke Rp550. Volume beli meningkat dan saham berhasil bertahan di atas Moving Average 20. Analis melihat saham ini mungkin baru di awal wave [v] dari gelombang 1. Rekomendasi Buy on Weakness di banderol Rp530-Rp545. Targetnya Rp565 dan Rp590, dengan stoploss jika jatuh di bawah Rp525.
Semua rekomendasi ini tentu perlu disikapi dengan bijak, mengingat pasar yang masih fluktuatif. Semua keputusan investasi kembali ke tangan investor.
Artikel Terkait
Prabowo Dorong Papua Mandiri Energi dari Sawit hingga Tenaga Surya
BBRI Cetak Rekor: Saham Melonjak 48 Kali Lipat Sejak IPO Dua Dekade Lalu
Pemerintah Siapkan Jeda KUR untuk Pengusaha Terdampak Bencana Sumatera
Bank Dunia Naikkan Proyeksi Ekonomi RI, Tapi Peringatkan Ancaman di Pasar Kerja