Banjir dan longsor yang menerjang sejumlah wilayah di Sumatera belakangan ini memang meresahkan. Tapi, jangan khawatir soal stok beras nasional. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dengan tegas menyatakan, pasokan kita aman. Bahkan, lebih dari aman.
“Kerusakan lahannya relatif kecil dan tidak memengaruhi produksi nasional. Stok kita aman, bahkan berlebih. Beras yang berada di gudang Bulog adalah hasil produksi petani kita sendiri,”
Demikian penegasan Amran, Kamis (4/12), usai melepas bantuan dari Kantor Pusat Kementan. Ia mengungkap angka yang cukup melegakan: Cadangan Beras Pemerintah (CBP) saat ini mencapai rekor tertinggi, 3,8 juta ton. Stok sebanyak itu diprediksi bakal bertahan hingga akhir tahun.
Memang, kerusakan ada. Namun begitu, cakupannya sangat terbatas. Dari total luas tanam nasional yang mencapai 11 juta hektare, lahan yang rusak parah atau puso hanya sekitar 4.000 hektare. Artinya, dampak terhadap produksi pangan nasional bisa dibilang hampir tidak ada.
Di sisi lain, kondisi di tiga provinsi terdampak pun ternyata cukup kuat. Mereka punya surplus beras sendiri. Aceh punya cadangan 871.000 ton, Sumatera Utara 1 juta ton, dan Sumatera Barat 500.000 ton. Jumlah itu cukup untuk kebutuhan setahun penuh di daerah masing-masing. Fakta ini jadi jaminan tambahan bahwa pasokan di wilayah bencana tetap terjaga, termasuk untuk warga yang terisolasi karena jalan putus.
Meski dampaknya kecil, pemulihan tetap jadi prioritas. Kementan sudah memetakan kerusakan dengan detail. Di Sumatera Utara, sekitar 33.000 hektare terdampak, sementara di Aceh angkanya lebih besar, 119.000 hektare. Nah, dari total seluas itu, yang benar-benar puso tadi sekitar 4.000 hektare.
Untuk menyembuhkan luka itu, pemerintah akan bergerak cepat. Bantuan benih gratis dan alat mesin pertanian (alsintan) akan disalurkan agar petani bisa segera kembali ke sawah. Pemulihan akan dilakukan menyeluruh, mulai dari perbaikan irigasi yang rusak, rehabilitasi lahan, sampai percepatan pengolahan tanah. Pendataan untuk lokasi tanam baru juga terus digenjot, targetnya tanam bisa dimulai lagi awal Januari.
Artikel Terkait
Emas Bisa Melonjak 30% di 2026, Asal Dunia Makin Kacau
Unilever Indonesia Bagikan Dividen Rp3,3 Triliun Jelang Akhir Tahun
Pemegang Kendali ARKO Lepas Saham Rp195 Miliar di Tengah Masa Suspensi
Transaksi QR Indonesia-Malaysia Paling Ramai di ASEAN, Tembus Rp 775 Miliar