Namun begitu, ada juga awan ketidakpastian yang menggantung. Prospek kepemimpinan baru di The Fed mulai jadi bahan perbincangan serius. Masa jabatan Jerome Powell sebagai ketua berakhir tahun depan, dan Gedung Putih dikabarkan sedang mempertimbangkan beberapa nama pengganti. Situasi ini tentu menambah lapisan kompleksitas dalam membaca arah kebijakan ke depan.
Di tengah situasi itu, analis dari BofA Global Research menyampaikan proyeksinya. Mereka memprediksi The Fed akan memangkas suku bunga 25 basis poin bulan Desember ini. Tapi, prediksi mereka tak berhenti di situ.
"Prakiraan kami tentang pemangkasan tambahan tahun depan disebabkan oleh perubahan kepemimpinan, bukan prediksi kami terhadap perekonomian,"
Begitu penjelasan para analis BofA dalam catatan mereka. Mereka kini memperkirakan akan ada dua pemotongan tambahan lagi pada 2026, tepatnya di bulan Juni dan Juli. Jika semua terealisasi, suku bunga terminal akan berada di kisaran 3,00 persen hingga 3,25 persen.
Jadi, pasar saham AS bergerak naik didorong harapan. Tapi di balik optimisme itu, ada juga pertanyaan besar tentang siapa yang nanti akan memegang kendali, dan bagaimana arah kebijakan selanjutnya.
Artikel Terkait
Harga Emas Pegadaian Anjlok, Galeri24 dan UBS Sama-Sama Turun
Pasar Komoditas Gamang, Minyak Jatuh Tapi Batu Bara dan CPO Menguat
PNM Kirim 187 Karyawan Terbaik ke Singapura dan Malaysia, Bukti Apresiasi Lebih Berarti dari Sekadar Bonus
Wall Street Melonjak, Dipicu Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga The Fed