Dari kacamata sektoral, sebagian besar masih ekspansif walau ada yang melambat. Sektor konstruksi jadi yang terkuat (indeks 112,0), didongkrak proyek-proyek akhir tahun tadi. Sektor pertanian juga bergerak cepat berkat harga input yang terjangkau dan cuaca yang mendukung produktivitas padi dan hortikultura. Harga jual yang menarik pun bikin omzet petani membaik.
Sektor pertambangan, seperti pasir dan batu, masih tumbuh karena disokong permintaan dari konstruksi. Namun, ekspansinya melambat. Curah hujan tinggi di beberapa daerah dan aturan Pemda yang membatasi penambangan jadi penyebabnya.
Namun begitu, beberapa sektor lain justru mengalami perlambatan atau bahkan kontraksi. Industri pengolahan, hotel dan restoran, perdagangan, serta pengangkutan masuk dalam kategori ini. Pemicunya beragam: permintaan yang turun pasca hari besar, harga bahan baku naik, daya beli masyarakat yang belum pulih benar, dan persaingan yang makin sengit. Sektor jasa-jasa masih bertahan di zona ekspansi, seiring aktivitas pekerja dan pelajar yang kembali rutin.
Lalu, bagaimana sentimen pelakunya? Di kuartal III, Indeks Sentimen UMKM ada di angka 111,9. Artinya, lebih banyak pengusaha yang menilai kondisi usahanya “baik” ketimbang “buruk”. Ekspektasi untuk kuartal IV bahkan menguat lebih jauh, mencapai 134,8. Keyakinan terhadap prospek sektor, usaha sendiri, dan ekonomi nasional jadi penopangnya.
Dengan bisnis yang masih ekspansif dan prospek ekonomi yang dianggap membaik, para pelaku UMKM ini juga memberi nilai tinggi pada kinerja pemerintah. Indeks Kepuasan terhadap Pemerintah (IKP) tetap tinggi, di angka 121,1.
Bagaimana Survei Ini Dilakukan?
Survei Kegiatan Usaha dan Sentimen Bisnis UMKM ini digelar oleh BRI Research Institute antara 21 September sampai 4 Oktober 2025. Jumlah respondennya mencapai 7.064 orang, yang merupakan debitur UMKM BRI dari pelbagai sektor dan tersebar di semua provinsi di Indonesia.
Metode pengambilan sampelnya menggunakan stratified systematic random sampling. Tujuannya, agar sampel bisa mewakili keberagaman sektor, wilayah, dan skala usaha UMKM.
Sebagai catatan, indeks di atas 100 punya arti sederhana: persepsi positif lebih dominan. Sebaliknya, angka di bawah 100 menandakan lebih banyak responden yang punya pandangan negatif.
Artikel Terkait
Anggaran Pupuk Rp 46 Triliun Dikucurkan, Harga Terendah dalam Sejarah Dipertahankan
IHSG Menguat 68 Poin, Sektor Infrastruktur dan Transportasi Jadi Penggerak
Infrastruktur Jalan Nasional di Sumatera Porak-Poranda Diterjang Banjir dan Longsor
INET Siapkan Rp3,2 Triliun untuk Gempur Infrastruktur Digital dan Akuisisi